Oleh : W ANWAR SADAT, M.Pd.I.
A. Perubahan Politik Indonesia
Menurut Anis Matta Indonesia sudah mengalami berbagai gelombang
perkembangan politik yang diawali sejak penjajahan di Nusantara hingga
proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Di situ kita mengalami dua transformasi
besar, yaitu transformasi identitas dari etnis menjadi bangsa, dan transformasi
politik dari kerajaan-kerajaan kecil menjadi negara republik. Yang menarik,
bangsa Indonesia telah lahir jauh sebelum berdirinya negara Indonesia merdeka.
Butuh waktu cukup panjang, mulai dari itu hingga 1945 untuk merealisasikan
gagasan kebangsaan menjadi wujud suatu negara merdeka.
Anis Matta menegaskan bahwa
satu tonggak sejarah yang menarik adalah dipilihnya bahasa Indonesia
sebagai “bahasa persatuan” dari bangsa yang baru lahir itu. Kita tahu bahwa
Bahasa Indonesia diserap dari bahasa Melayu yang mengandung spirit demokrasi
dan egalitarian dalam strukturnya. Tidak ada hierarki (ngoko-kromo seperti
bahasa Jawa) dan juga tidak ada dimensi waktu (past-present-future). Sedikit
banyak pemilihan ini dipengaruhi hasrat ingin bebas dan setara dengan manusia
bangsa-bangsa lain, sungguh luar biasa.
Gelombang selanjutnya yang berisi usaha membangun negara-bangsa
modern. Rentang waktu ini banyak diisi oleh sejumlah uji coba dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, mulai dari era Sukarno, Soeharto, hingga Reformasi.
Semua uji coba dan pilihan itu tidak terlepas dari kondisi global saat itu,
yang dipengaruhi oleh perang dingin Uni Soviet dan USA hingga runtuhnya Tembok
Berlin, hancurnya Uni Soviet, serta sejumlah peristiwa bersejarah lainnya pada
akhir 1980-an hingga paruh pertama 1990-an.
Perubahan bernegara dari Orde Lama yang sudah membuat pondasi
bernegara namun gagal dalam memenuhi harapan rakyat pada umumnya, lalu
dteruskan Orde Baru yang berusaha mencarri warna baru untuk mewujudkan harapan
rakyat pada umumnya yaitu kesejahtraan yang menyeluruh. Saat itu dijadikanlah
negara yang kuat dan tahan banting dari segala rongrongan, namun negara semakin
kuat dan terlalu kuat sehingga lupa diri dan meruksak demokrasi yang sudah
dicanangkan sejak berdirinya negara, hingga berakhirnya pada tahun 1997.
Gerakan Reformasi datang dimulai dari tahun 1998 sejak Suharto
mengundurkan diri tangal 21 Mei 1998 lalu digantikan oleh BJ.Habibi berusaha
untuk mewujudkan sintesis bahwa kita bisa mewujudkan demokrasi dan
kesejahteraan. Karena itu semangat zaman Reformasi adalah menolak kediktatoran
dan menciptakan kesejahteraan tanpa perlu mengawalnya dengan kekuatan militer.
B. Arah Baru Politik
Indonesia
Menurut Anis Matta, setelah 20 tahun lebih kita berada pada era
reformasi, kita belum bisa terbang menggapai langit yang tinggi, belum bisa
mewujudkan apa yagn dicita-citakan oleh para pendiri bangsa seperti yang
tertuang dalam pembkaan UUD 1945 pada alinea kedua yaitu mengantarkan rakyat
Indonesa keke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur, maka jika kita ingin terbang tinggi maka
syaratnya adalah penguasaan ilmu pengetahuan yang kemudian diturunkan ke dalam
pengembangan teknologi, kekuatan militer, dan penciptaan kesejahteraan.
Anis Matta menuturkan bahwa ada tiga hal untuk mewujudkan itu
semua, yang pertama harus dilakukan adalah konsolidasi ideologi.
Bagaimana kita mempertemukan empat komponen: agama, nasionalisme, demokrasi,
dan kesejahteraan dalam satu kerangka ideologis. Ini berarti kita harus
mengakhiri konflik antara Islam dan nasionalisme serta antara Islam dan negara.
Kedua adalah pembangunan kapasitas negara di bidang ekonomi, teknologi
dan militer untuk memastikan delivery kesejahteraan kepada
rakyat. Ketiga adalah mengubah pola aliansi dan kemitraan strategis
global kita. Indonesia sejahtera pada masa Orde Baru karena bergabung dengan
sistem kapitalisme global yang sedang berjaya. Untuk menjadi bangsa berdaulat
dan sejajar di dunia, kita tidak boleh lagi hanya menjadi follower dari
kekuatan besar, karena sekarang sedang tidak ada kekuatan dominan di dunia.
Untuk menjadi pemain utama dunia Indonesia punya dua daya ungkit
(leverage)
yang selama ini terabaikan. Leverage yang pertama adalah
posisi sebagai negara terbesar di Asia Tenggara. Kedua adalah Indonesia
sebagai negeri Muslim terbesar di dunia, baik dari jumlah penduduk maupun dari
Pendatan domistik Bruto (PDB) nya.
C. Pengertian Pendidikan Islam
Kata pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Inonesia, berasal dari
kata “didik” yang berarti proses, cara, perbuatan mendidik. Arti lainya adalah proses
mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. ( https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pendidikan
)
Istilah pendidikan dalam kontek agama islam tidak lepas dari tiga
istilah at-tarbiyah, at-ta’lim dan at-ta’dib, seperti yang
direkomendasikan oleh Konfrensi Internasional Pendidikan Islam tahun 1977.
(Mahmud dan Tedi Priatna, 2008:14).
At-tarbiyyah, rabban, rabba
diartikan memberi makan, memelihara , mengasuh, menanggung, membuat, membesarkan
dan menjinakan, seperti dalam QS.Al-Isra 24 dan Asyuaro ayat 18:
وَاخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحۡمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِىۡ صَغِيۡرًا
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."
قَالَ اَلَمۡ نُرَبِّكَ فِيۡنَا وَلِيۡدًا وَّلَبِثۡتَ فِيۡنَا مِنۡ عُمُرِكَ سِنِيۡنَۙ
Fir'aun menjawab: "Bukankah kami telah mengasuhmu di antara
(keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami
beberapa tahun dari umurmu.
At-ta’lim ; pengajaran.berasal dari
kata ‘allama proses transmisi ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa
adanya batasan dan ketentuan tertentu seperti dalam Q.S. Al-baqarah ayat 31 :
وَعَلَّمَ اٰدَمَ الۡاَسۡمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمۡ عَلَى الۡمَلٰٓٮِٕكَةِ فَقَالَ اَنۡۢبِــُٔوۡنِىۡ بِاَسۡمَآءِ هٰٓؤُلَآءِ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡ
Artinya “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:
"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar
orang-orang yang benar!"
Ta’diib sbagai proses pengenalan dan pengakuan secara secara
berangsur-angsur yang ditanamkan dalam diri manusia tentang temat-tempat yang tepat
dalam tahapan penciptaan kemudian membimbing
dan mengarahkan kpeada pengakuan dan pengenalan kekuasaan dan keaugungan
Tuhan di dalam tatanan wujud dan keberadaan-Nya.
Banyak sekali para ahli yang mendefinisikan pendikan diantaranya
adalah Hasan Langgulung (1987: 29) yang
mendefinisikan pendidikan dari sisi fungsinya yang apabila dlihat dari
pandangan masyarakat adalah sebagai tempat bagi berlangsungnya pendidikan sebagai
satu upaya penting pewarisan kebudayaan yang dilakukan oleh generasi tua kepada
seluruh genersai berikutnya supaya ada kesinambungan, sedang kalau dilihat dari
pandangan individu adalah sebagai upaya pengembangan potensi manusia, supaya
menyadari akan dirinya di masyarakat dan penghuni alam jagat raya seutuhnya.
Ahmad D Marimba seperti dikutip Mahmud dan Tedi (2003:6)
mendefinsikan bahwa pendidikan merupakan bimbingan yang dilakukan secara sadar
oleh pendidik terhadap anak didiknya baik jasmani atau ruhaninya sehingga
terbentuknya kepribadian yang utama. Pengertian ini sangat singkron dengan apa
yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia dalam merumuskan pendidikan, sperti
dicantumkan dalam UUSPN No.2 Tahun 1989 pasal 1 : “usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan
datang”
Pengertian islam secara bahasa
berasal dari kata aslama - yuslimu – islāman yang
bermakna untuk menerima, menyerah atau tunduk dan dalampengertian yang lebih jauh taat kepada Tuhan. Dalam
kamus Lisān al-‘Arab dijelaskan bahwa Islām mempunyai
arti semantik sebagai berikut: tunduk dan patuh (khadha‘a - khudhū‘ wa
istaslama - istislām), berserah diri, menyerahkan, memasrahkan (sallama
- taslīm), mengikuti (atba‘a - itbā‘), menunaikan, menyampaikan (addā
- ta’diyyah), masuk dalam kedamaian, keselamatan, atau kemurnian (https://id.wikipedia.org/wiki/Islam#Etimologi).
Ahli
tafsir terkenal Ibnu Katsir memberikan definisi tentang islam bahwa islam
adalah sebuah aturan hukum yang ditetapkan langsung oleh Allah Yang Maha
Bijaksana yang wajib ditaati. Selanjutnya agama jua bisa disebut syara
atau syariat atau millah (Hasbi Ashdidiqi, 1998).
Menurut
Ibnu Taimiyah kata islam sama dengan ad-din yang artinya adalah tunduk
dan merendahkan diri kepada Allah. Maka dari itu tidak dikatakan islam bagi
orang yang selalu menyekutukan Allah dengan sesuatu (Hasbi Ashdidiqi, 1998).
Menurut
istilah, Islam adalah ‘ketundukan seorang hamba kepada wahyu Ilahi yang
diturunkan kepada para nabi dan rasul khususnya Muhammad SAW guna dijadikan
pedoman hidup dan juga sebagai hukum/ aturan Allah SWT yang dapat membimbing
umat manusia ke jalan yang lurus, menuju
kekebahagiaan dunia dan akhirat .Istilah lain menyebutkan bahwa Islam
adalah agama terakhir yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw
sebagai Nabi dan utusan Allah (Rasulullah) terakhir untuk umat manusia, berlaku
sepanjang zaman, ia bersumberkan kepada Al-Quran dan As-Sunnahserta
Ijma 'Ulama (www.risalahislam.com/2013/11/pengertian-islam-menurut-al-quran.html).
Memperhatikan definisi pendidikan dan islam di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa Pendidkan Islam merupakan usaha sadar dalam pembentukan
manusia seutuhnya dalam rangka estafet kesinambungan peradaban dan kebudayaan
yang berdasarkan islam yaitu yang menjadikan Allah swt. sebagai satu-satunya
pengatur kelangsungan hidup mahluk Allah atau seluruh alam dan seisinya,
sehingga menjadi manusia yang bahagia di dunia dan di akhirat.
Ahmad D Marimba seprti dikutip Mahmud dan Tedi (2003: 9)
mendefinisikan Pendidikan Islam sebagai sebuah bimbingan orang dewasa atau
pendidik terhadap terdidik untuk menjadikan semua terdidik terbentuk
kpribadianya sesuai dengan syariat islam.
Hasan Langgulung (1987 : 27-28), menegaskan bahwa pendidikan islam
itu merupakan perkawinan dari budaya dan kahazanah keilmuan yang sudah ada
sejak zaman Yunani Kuno, India dan Persia dengan semangat al-quran, sehingga
peradaban itu menjadi khazanah tersendiri bagi umat islam dengan kehasan islam
yang mewarnai peradaban sebelumnya. Watak peradaban islam dengan moto Rohmatal
li alamin dan juga atas bimbingan wahyu ilahi ini menciptakan sains pertama
yang betul-betul mendunia dalam sejarah umat manusia. Perkawina budaya ini
puncaknya terjadi pada masa kekhalifah al-Makmun (813-833 M) yang meneruskan perjuangan ayahnya Harun
Ar-Rasyid dalam pengembangan khazanah keilmuan, ini dibuktikan dengan diperluasnya
Baitul Hikmah sebagai lembaga penterjemahan dari bahasa Yunani, India dan
Persia ke dalam Bahasa Arab menjadi lembaga perguruan tinggi, perpustakaan dan
tempat penelitian ilmiah, juga didirikanya Majlis Al-Kunazoroh sebagai kajian
keagamaan yang dilaksanakan di rumah-rumah, masjid-masjid dan istana khalifah.
Pendidikan islam pada dasarnya pendidikan menyeluruh dari seluruh aspek pendidikan baik untuk kebutuhan jasmani dan ruhani. Ia terleselengara dengan tidak membedakan mana pendidikan umum dan mana pendidikan agama, tapi semua terselenggara dengan mengintegrasikan kekuatan pendidikan agama dalam pendidikan umum, sehingga menghasilkan pemahaman yang luar bisa dalam menguatkan ketauhidannya kepada Allah swt. Apabila seorang ilmuwan yang islami menemukan teori baru dari alam raya ini, maka semakin meyakininya akan kebesaranya Tuhanya yang menciptakan alam dan isinya, bukan sebaliknya menuhankan ilmu pengetahuan. Nauzu billah.
D.
Arah Baru Pendidikan Islam Indonesia
Mengadopsi pemikiran politik Anis Matta dan para pemikir Islam di
atas maka arah baru pendidikan Islam Indonesia yaitu berusaha untuk terbang
tinggi menjadi yang terbaik di dunia dengan pengembangan ilmu pengetahuan seperti
yang sudah dipelopori oleh ilmuwan-ilmuwan islam pada masa khalifah Abasyiah
yaitu ilmu pengetehuan yang dinfasi al-Quran dan hadits sebagai pedoman dalam
pengamalan agama islam, sehingga nantinya berdampak pada pengembangan
teknologi, militer dan penciptaan kesejahteraan yang menyeluruh seperti konsep
pengutusan Rasulullah Muhammad saw. yaitu sebagai rahmatan lil alamin, rohmat
bagi seluruh alam.
Pendidikan Islam secara umum isinya adalah tentang Pendidikan
Keimanan (Q.S. 2:1-5), Pendidikan amaliah (Q.S.Al-Baqoroh:82), Pendidikan
ilmiah (Q.S. Al-alaq; 1-5 dan Q.S.68:1), Pendidikan Akhlaq merupakan bagian
terbesar dalam proses pendidikan islam (Q.S. 16:60, 7:180) dan pendidikan
sosial (Q.S.49;13)
Penguatan ilmu pegetahuan
dalam hal ini termasuk ke dalam isi pendidikan ilmiah setelah yang paling utama
adalah pendidikan keimanan. Sehingga penguatan ilmu pegetahuan tentunya harus
bertujuan untuk meningkatkan keimanan kepada Allah swt.
Allah swt. berfirman dalam surat al-alaq ayat 1-5 dan juga surat
al-qolam ayat 1:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu
Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah,
dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran
kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
نٓ ۚ وَالۡقَلَمِ وَمَا يَسۡطُرُوۡنَۙ
Nun, demi kalam dan apa
yang mereka tulis.
Allah juga menggambarkan bagamana cara manusia memperoleh ilmu
pengetahuan, seperti dalam surat an-Nahl ayat 78:
وَٱللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ لَا
تَعْلَمُونَ شَيْـًٔا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ
ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”
Mengenai penggunaan ilmu pengetahuan,
Allah berfirman dalam surat al-Baqoroh ayat 102:
Dan mereka
mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan
mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak
kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir
(mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang
diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu
Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun
sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu
janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa
yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan
isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya
kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu
yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi,
sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab
Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat
jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui
Penguatan ilmu pengetahuan secara resmi
bisa dilaksanakan di pondok pesantren, di sekolah umum dalam mata pelajaan PAI
dan di Madrasah-madrasah yang dikelola oleh kementrian Agama dengan sistem pembelajaran
terintegrasi selama 12 tahun mulai MI, Mts dan MA.
Pelaksanaan penguatan ilmu pengetahuan di lembaga-lembaga di atas
tentunya tidak akan terlepas dari tiga isu besar yang mempengaruhi dunia pada umumnya, yaitu
isu globalisasi, demokratisasi dan liberalisasi Islam. Ketiganya masuk ke dalam
relung-relung isi dan proses pendidikan islam husunya di Indonesia, sehingga
penguatan ilmu pegetahuan itu harus berorientasi untuk peningkatana teknologi,
penguatan militer dan kesejahteraan rakyat pada umumnya.n
Memperhatikan gejolak yag terjadi dewasa
ini maka kekuatan teknologi, militer dan ekonomi menjadi indikator yang utama
atas kemajuan sebuah negara, maka pendidikan islam dewasa ini harus berusaha
untuk mengembalikan kesuksesan pada zaman khalifah al-Makmun seperti diuraikan
di atas, yaitu dengan pengambilan semua ilmu pengetahuan yang belum dikuasi umat islam saat ini dengan
mengintegrasikan pemahaman keagamaan yang yang kuat dalam setiap sesi pemahaman
ilmu pengetahuan tersebut.
Tugas ilmuwan saat ini adalah
berkolaborasi dengan dengan ahli islam untuk menghasilkan ilmuwan-ilmuwan
berikutnya yang sudah utuh di dalamnya menguasai keagamaan sehingga meghasilkan
tknologi yang islami, militer yang islami juga kesejahtraan yang dibalut oleh
kekuatan syariat islam yang kuat, mulai dari perumusan kurikulum, metode,
pndekatan dan bahan ajar yang disajikan.
Daftar Pustaka
Heri Nur & Munzir, Watak Pendidikan Islam, (Jakarta: Priska Agung Insani, 2000)Langgulung, Hasan, Azas-azas Pendidiman Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1987)
Mahmud & Tedi Priatna, Kajian Epistimologi, Sistem dan Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam, (Bandung: Azkia Pustaka Utama, 2008)
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pendidikan
https://www.republika.co.id/berita/p4hg81396/arah-baru-indonesia
www.risalahislam.com/2013/11/pengertian-islam-menurut-al-quran.html