A.
Pendahuluan
Pendidikan islam memiliki tugas menggali,
menganalisis, dan mengembangkan serta mengamalkan ajaran islam yang
bersumberkan Al quran dan hadis . sumber ajaran islam itu benar benar lentur
dan responsive tanggap terhadap tuntunan hidup manusia yang makin maju dan
modern dalam segala bidang.
Dorongan dan rangsangan ajaran alquran terhadap
pengembangan untuk penenapan iman dan taqwa diperkokoh melalui ilmu pengetahuan
manusia. Maka dari itu al quran menegaskan 300 kali perintah untuk memfungsikan
rasio manusia, dan 780 kali mengukuhkan pentingnya ilmu pengetahuan serta
pemantapan keimanan yang dilakukan dengan perintah tidak kurang dari 810 kali
ayat ayatnya.
Ayat
ayat yang mendorong dan merasang akal pikiran untuk berilmu pengetahuan dan
teknologi itu seperti tersebut dalam surah
AR Rahman ayat 1>33 tentang kelautan dan ruang angkasa luar; Surah al
anam ayat 79 tentang eksplorasi benda benda ruang angkasa dengan akal pikiran oleh nabi Ibrahim
untuk menentukan Tuhan yang hak, serta pengolahan dan pemanfaatn besi tembaga
sebgai bahan tekhnologi.
B.
Landasan Teori
1.
Model Pendidikan Islam
Model diartikan sebagai pola. Sedangkan Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Sedangkan Islam yaitu agama universal yang Allah perintahkan kepada
seluruh manusia dan imani Rosul-RosulnyaJadi pendidikan Islam yaitu usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran tentang
Agama Universal.
Azyumardi Azra
mengatakan “pendidikan Islam merupakan pendidikan manusia seutuhnya,
akal dan ketrampilan dengan tujuan menyiapkan manusia untuk menjalani hidup
dengan lebih baik. Namun hal itu tidak
berjalan dengan lurus, karena pendidikan Islam dipengaruhi oleh arus
globalisasi yang terjadi saat ini. Globalisasi merupakan ancaman besar bagi
pendidikan Islam untuk mempertahankan nilai-nilai agama yang murni.
“Perubahan
dalam bidang pendidikan meliputi isi pendidikan, metode pendidikan, media
pendidikan, dan lain sebagainya. salah satu aspek yang amat besar pengaruhnya
adalah kurikulum.”
Kurikulum bersifat fleksibel sehingga bisa menerima
perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Namun mengakibatkan para
guru kebingungan dalam menyampaikan materi. Hal ini tidak dirasakan guru saja
tapi juga dialami para peserta didik. Terutama mereka yang berada pada tingkat
TK (taman kanak-kanak). Mereka yang seharusnya masih bermain dan bernyanyi,
mereka dituntut untuk menghafal angka-angka dengan versi bahasa Inggris, ini
berlaku juga di TK Islam.
Pendidikan Islam nampaknya masih terkungkung dalam
posisi defensif (untuk tidak mengatakan tertinggal) dan tidak mempunyai posisi
tawar yang kuat, apalagi ke arah otensif dalam peradaban dunia. padahal
pendidikan Islam sarat dengan muatan moral dan spiritual bisa berfungsi,
menjadi terapi tragedi kemanusiaan akibat dampak globalisasi.
2.
Pengertian Sekolah Islam Terpadu
Sekolah Islam Terpadu pada hakekatnya adalah sekolah
yang mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan Al-Quran dan As
sunnah. Dalam aplikasinya Sekolah Islam Terpadu diartikan sebagai sekolah yang
menerapkan pendekatan yang penyelenggaraannya dengan memadukan pendidikan umum
dan pendidikan agama menjadi suatu jalinan kurikulum. Sekolah Islam Terpadu
juga menekankan keterpaduan dalam metode pembelajaran sehingga dapat
mengoptimalkan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Sekolah Islam Terpadu
juga memadukan pendidikan aqliyah, ruhiyah dan jasadiyah. Dalam
penyelenggaraannya memadukan keterlibatan dan partisipasi aktif lingkungan
belajar yaitu sekolah, rumah dan masyarakat.
Dengan sejumlah pengertian diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa Sekolah Islam Terpadu adalah sekolah Islam yang
diselenggarakan dengan memadukan secara integrative nilai dan ajaran Islam
dalam bangunan kurikulum dengan pendekatan pembelajaran yang efektif dan
pelibatan yang optimal dan koperatif antara guru dan orang tua , serta masyarakat
untuk membina karakter dan kompetensi murid.
Sekolah Islam Terpadu yang muncul sebagai alternatif
solusi dari keresahan sebagai masyarakat muslim yang menginginkan adanya sebuah
institusi pendidikan islam yang berkomitmen mengamalkan nilai-nilai islam dalam
sistemnya, dan bertujuan agar siswanya mempunyai kompetensi seimbang antara
ilmu kauniyah dengan ilmu qauliyah, antara fikriyah, ruhiyyah dan jasadiyah,
sehingga mampu melahirkan generasi muda muslim yang berilmu, berwawasan luas
dan bermanfaat bagi ummat. Dengan tujuan menciptakan siswa yang memiliki
kecerdasan Intelektual (Intelegen Quotient), Kecerdasan Emosional (Emotional
Quotient) dan Kecerdasan Spiritual (Spritual Quotient) yang tinggi serta
kemampuan beramal (kerja) yang ihsan.
Sekolah agama terpadu adalah sekolah yang memadukan
antara pelajaran umum berdasarkan kurikulum nasional dengan pelajaran agama.
Kebanyakan yang dimaksud dengan sekolah agama terpadu adalah sekolah Islam
terpadu.
Di sekolah Islam terpadu ini, para siswa selain
belajar pelajaran umum seperti matematika, bahasa Indonesia, IPA, IPS dan
lainnya juga belajar agama. Pelajaran yang terkait dengan agama ini di
antaranya mengaji, hafalan doa, hafalan hadits, shalat jamaah wajib dan sunnah
(seperti Dhuha), sejarah Islam, fiqih dan lainnya. Termasuk juga pembentukan
akhlak, tingkah laku dan kebiasaan Islami. Jadi tidak hanya dihafal tapi
langsung dipraktekkan. Sekolah agama terpadu bagaikan pesantren bagi siswa
Islam tapi siswanya tidak mukim. Sekolah ini mentargetkan siswanya selain
menguasai pelajaran umum, juga pelajaran agama. Setiap siswa yang lulus dari SD
harus sudah menyelesaikan bacaan al Qur’an, hafal juz Amma, hadits pilihan dan
doa-doa pendek. Jadi cukuplah bekal kalau anak-anak disekolahkan di SIT
(Sekolah Islam Terpadu).
3.
Model Pendidikan Islam Terpadu di Indonesia
Model Pendidikan Islam Terpadu dapat diartikan sebagai
pola pengembangan potensi manusia melalui pendidikan Islam yang ada di
Indonesia
C.
Model Pendidikan Sekolah Islam
Terpadu
Sekolah Islam Terpadu diselenggarakan berdasarkan
konsep “one for all”. Artinya, dalam satu atap sekolah peserta didik akan
mendapatkan pendidikan umum, pendidikan agama, dan pendidikan keterampilan.
Pendidikan umum mengacu kepada kurikulum nasional yang dikembangkan oleh
Kementrian Pendidikan Nasional. Pendidikan agama menekankan pendidikan aqidah,
akhlak, dan ibadah yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari, menumbuhkan
perilaku shaleh di dalam lingkungan sekolah masyarakat. Adapun pendidikan
keterampilan dikemas dalam kegiatan ekstrakurikuler yang menyediakan beragam
pilihan kegiatan yang seluruhnya mengacu pada prinsip-prinsip keterampilan
hidup (life skill).
Model pembelajaran di sekolah islam terpadu yakni:
a.
Dialog, diskusi dan curah pendapat
b.
Belajar sambil berbuat
c.
Visitasi
d.
Metode belajar sinektik atau kreatif
e.
Belajar berbantuan komputer yang berkendali dan terarah
Dan segala bentuk metode pembelajaran di atas tidak
akan maksimal jika tidak didukung oleh alat pendidik, karena bagaimanapun alat
pendidikan memiliki andil besar dalam konsep sekolah Islam Terpadu, diantara
alat pendidikan yang harus ada di dalam sekolah Islam Terpadu yaitu :
a.
Pembiasaan
b.
Keteladanan
c.
Kasih sayang
d.
Kesabaran
e.
Kemitraan
f. Respek
g.
Kepedulian
h. Ecouraging
Dalam Sekolah Islam Terpadu, muatan kurikulum sama
dengan sekolah pada umumnya. Mata pelajaran yang disampaikan terdiri dari mata
pelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun dalam Sekolah Islam
Terpadu terdapat kegiatan pengembangan diri yang wajid diikuti oleh seluruh siswa.
Bidang pengembangan antara lain seperti:
1.
Life Skill
Merupakan penguasaan terhadap dasar-dasar teknik
komputer baik menyangkut hardware (perangkat keras) dan software (perangkat
lunak).
2.
Pramuka SIT
Merupakan mata pelajaran pilihan wajib bagi siswa.
Aspek ruang lingkup mata pelajaran kepanduan meliputi: ruhiyah (kerohanian),
jasadiyah (fisik), faniyah (skill), tsaqofiyah (wawasan), qiyadah wal jundiyah
(kepemimpinan), ukhuwah (persaudaraan).
3.
Tahsin Tahfidz
Bertujuan mengajarkan siswa kemampuan membaca Al Quran
dengan baik dan benar, dan melanjutkannya dengan kemampuan menghafalnya
(tahfidzul qur’an).
4.
Pendampingan
Bertujuan untuk membentuk dan mengarahkan siswa agar
memiliki pribadi yang Islami (sakhsiyah islamiyah), meningkatkan peran serta dan
inisiatif para siswa untuk menjaga dan membina diri sehingga terhindar dari
pengaruh dan budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
5.
MABIT (Malam Bina Iman dan Takwa)
6.
Outbod
7.
Fieltrip
D.
Karakteristik dan Kurikulum Sekolah
Islam Terpadu
Sekolah Islam terpadu memiliki karakteristik utama
yang memberikan penegasan akan keberadaanya. Karakteristik yang dimaksud adalah
:
1)
Menjadikan Islam sebagai landasan filosofis.
·
Mengintegrasikan nilai Islam ke dalam bangunan
kurikulum.
·
Menerapkan dan mengembangkan metode pembelajaran untuk
mengoptimalisasi proses belajar mengajar.
2)
Mengedepankan qudwah hasanah dalam membentuk karakter
peserta didik.
3)
Menumbuhkan biah solihah dalam iklim dan lingkungan
sekolah : menumbuhkan kemaslahatan dan meniadakan kemaksiatan dan kemungkaran.
4)
Melibatkan peran serta orang tua dan masyarakat dalam
mendukung tercapainya tujuan pendidikan.
5)
Mengutamakan nilai ukhuwah dalam semua interaksi antar
warga sekolah.
6)
Membangun budaya rawat, resik, runut, rapi, sehat dan
asri.
7)
Menjamin seluruh proses kegiatan sekolah untuk selalu
berorientasi pada mutu.
8)
Menumbuhkan budaya profesionalisme yang tinggi
dikalangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Daftar Pustaka
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi dan
Modernisasi Menuju Milenium Baru,Logos, Jakarta, 2000.
Azyumardi
Azra, MA. Pendidikan, Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru.
Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 1995.
A.
Haidar Putra Daulay, MA. Pemberdayaan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta:
Rineka Cipta. 2009.
A. Qodri Azizy, MA. Melawan Globalisasi:
Interpresi Agama Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003.
Hidayat
Nur Wahid, Standar Mutu Sekolah Islam Terpadu Jaringan Sekolah Islam Terpadu,
JSIT, Jakarta, 2010.
Tim
Penyusun. Pengantar Studi Islam. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press. 2009.